GPS

Kepanjangan dari Global Positioning System, sistem navigasi menggunakan 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit) yang mengelilingi bumi dan penerima-penerima di bumi. Satelit mengorbit pada ketinggian 12.000 mil di atas bumi dam mampu mengelilingi bumi 2 kali dalam 24 jam. Satelit GPS secara terus-menerus mengirim sinyal radio digital yang mengandung data lokasi satelit dan waktu pada penerima yang berhubungan. Satelit GPS dilengkapi dengan jam ataom dengan ketepatan satu per satu juta detik. Berdasarkan informasi ini, stasiun penerima mengetahui berapa lama waktu yang digunakan untuk mengirim sinyal sampai ke penerima di bumi. Semakin lama waktu yang digunakan sampai ke penerima, semakin jauh posisi satelit dari stasiun penerima. Dengan mengetahui posisi satelit, penerima mengetahui bahwa satelit terletak pada posisi tertentu pada permukaan bola imajiner yang berpusat pada satelit.

Internet bukan lagi hal yang baru dalam kehidupan manusia. Internet sudah menjadi kebutuhan sekunder, karena internet memberikan advantages yang sangat mendukung aktivitas manusia. Semua kalangan bisa saja terlibat dalam dunia maya ini, apalagi siswa atau pelajar yang memang sangat haus informasi dan berita yang up to date. Tak terkecuali anak kecil pun sudah banyak yang menggunakan internet sebagai suatu media yang bermanfaat sesuai kebutuhan mereka.

Tak hanya sebagai media informasi, internet bisa ditempatkan sebagai alternative hiburan. Sekedar chatting, browsing, dan game bisa mengurangi stress setelah menjalani rutinitas sehari-hari. Ada juga ajang mencari teman di dunia maya, seperti friendster, facebook, 12frenz, dll. Namun, terlepas dari itu semua tentu ada hal-hal yang negatif yang memberikan citra buruk terhadap internet. Ada sekelompok orang yang menyalahgunakan kecanggihan teknologi untuk tujuan tertentu. Salah satunya adalah penggunaan internet sebagai wadah penyebarluasan dan publikasi pornografi yang sangat bertentangan dengan budaya timur.

Sebagai antisipasi terhadap hal tersebut, diperlukan langkah jitu untuk menghadapi tantangan ini. Hal yang tepat adalah sensor terhadap sites yang di anggap berefek negatif. Hal ini didukung oleh banyaknya software komersial untuk penyensoran yang beredar di Indonesia. Ada juga beberapa freeware yang dapat di download melalui internet. Software ini biasa disebut .

Untuk internet rumahan, biasanya ada web filter yang menggunakan 2 modus untuk memblokir website, yakni dengan blacklist alamat-alamat website, dan menggunakan kata kunci ( keyword ). Seiring pertumbuhan website yang memajang unsur pornografi, maka untuk blacklist dibutuhkan pembaharuan daftar melalui update seperti halnya sebuah antivirus. Setiap kali web browser membuka website yang terdapat dalam daftar hitam, web filter akan membatalkannya. Sedangkan untuk keyword, software akan membaca URL yang diketikkan pada address bar web browser. Jika terdapat kata-kata haram, maka web filter secara otomatis akan membatalkannya.

Modus keyword memang tidak membutuhkan update database terus menerus, tapi ada beberapa kekeliruan yang sering terjadi. Pada saat kita membuka www.essex.ac.uk, web filter akan membatalkan akses karena URL tersebut mengandung kata sex.

Beberapa kantor atau perusahaan juga turut melakukan peyensoran terhadap PC yang digunakan oleh lingkungan kantor. Biasanya, sebuah perusahaan menggunakan jasa administrator jaringan untuk melakukan pembatalan akses untuk website tertentu. Misalnya, seorang karyawan tidak bisa mendownload file yang terlalu besar ukurannya, atau tidak bisa membuka site-site tertentu pada jam tertentu.

Negara juga berperan dalam penyensoran internet. Apalagi, akhir-akhir ini masalah sensor internet oleh negara menjadi berita yang ramai diperbincangkan. Pemerintah sendiri telah mengklarifikasikan akan melakukan pemblokiran untuk beberapa websites yang berisi content porno.

Kembali dari masalah di atas, kita tentu harus mendukung semua hal positif dalam konteks ini. Apalagi dipandang dari kacamata seorang pelajar, sensor sangat dibutuhkan, karena remaja tak pernah lepas dari puberitas yang dominan berkaitan dengan tindakan asusila. Memang yang namanya kenakalan remaja tidak bisa dihilangkan 100 %, tapi tidak salah jika kita menekan angka ini supaya bisa menjadi defisit, jangan hanya ekonomi negara kita yang bisa defisit. Kita juga harus bercermin dari masa lalu, dimana ada sebuah video mesum siswa salah satu SMA unggul yang beredar di dunia maya. Apa salahnya kita mendukung semua antisipasi tersebut?

WEB 3.0

Istilah ini mulai mendeklasikan diri sebagai generasi selanjutnya pengganti web 2.0 di dunia dotcom. Istilah web 3.0 berasal dari semantic web yang merupakan pengembangan world wide web dimana content web ditampilkan tidak hanya dalam format bahasa manusia yang umum tetapi juga dalam dalam format yang dapat dibaca dan digunakan oleh mesin. Beberapa format dan spesifikasi yang dikenal oleh mesin dalam sematic web antara lain adalah RDF (Resource Description Framework) dan OWL (Web Ontologi Language).

RDF

Dibalik tulang punggung web 3.0 salah satunya adalah format dan spesifikasi yang memungkinkan komunikasi dan interaksi pada level mesin, W3C (World Wide Web Consortium) mendefenisikan fotmat metadata yang dikenal dengan RDF (Resource Description Framework).

RDF terdiri dari tiga komposisi meliputi subject, predicate, dan object. Predicate merupakan komposisi yang menerangkan sudut pandang dari subject yang dijelaskan oleh object, sementara subject dan object merupakan entitas. Object didalam RDF dapat menjadi subject yang diterangkan oleh object lainnya. Dengan inilah object dpat berupa masukan yang dapat diterangkan secara jelas dan detail sesuai dengan keinginan pengguna yang memberikan maskan.

RDF telah digunakan pada aplikasi-aplikasi, antara lain :

1. RSS (RDF Site Summary)

RSS memberikan informasi update sebuah website tanpa pengunjung perlu mengunjungi website tersebut.

2. FOAF (Friend Of A Friend)

Didesain untuk mendeskripsikan orang-orang, ketertarikan dan hubungan mereka.

3. SIOC (Semantically-Interlinked Online Cumunities)

Menerangkan komunitas online dan menciptakan koneksi antara diskusi berbasis internet seperti message board, blog, maupun mailing list.

OWL

Web Ontologi Language atau OWL didesain agar dapat digunakan oleh aplikasi yang memproses informasi , OWL berbasis XML dan dapat dengan mudah dipertukarkan antara mesin dengan operating system yang berbeda dan bahasa aplikasi yang berbeda.

OWL memiliki sub-language (spesies) yaitu :

1. OWL Lite

Mendukung pengguna yang memerlukan klasifikasi hirarki dan dalam batasan yang sederhana.

2. OWL DL

Mendukung konstruksi seluruh OWL tetapi hanya dapat digunakan pada batasan tertentu.

3. OWL Full

Diperuntukan bagi pengguna yang menginginkan maksimum penggunaan dan kebebasan sintaksis.

Wajah Web 3.0

1. Realisasi Semantic Web

Semantic web cukup dipercaya sebagai wujud dari web 3.0, dengan kecerdasan buatan, web 3.0 diharapkan akan merealisasikan konsep semantic web dan menjadi generasi seanjutnya dari WWW.

2. Evolusi 3D

Tidak mengherankan bahwa kemampuan 3D selau merupakan cerminan masa depan, evolusi 3D telah terjadi pada game, animasi dll, walaupun saat ini amsih belum mengubah mayoritas wajah web.

3. Web sebagai Database

Web 3.0 diharapkan website merupakan database dan tentunya senakin interaktif dan dinamis kepada pengunjung atau dinamakan dengan DataWeb

4. Executable

Pada web 3.0 menambah hak anda menjadi executable, mengizinkan anda untuk memodifikasi website itu sendiri.

WEB 2.0

Istilah Web 2.0 telah dikenal pada konferensi O’reilly media web 2.0 pada tahun 2004, istilah ini diartikan sebagai versi baru dari World Wide Web (WWW) yang telah dikenal luas sejak era dot com.
Keunikan web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis pada industri komputer yang dikarenakan oleh perpindahan internet menjadi sebuh platform.

Level Web 2.0

Web 2.0 terbagi atas empat level aplikasi yaitu :

1. Aplikasi level 3

Tersedia pada internet semakin efektif sejalan semakin banyaknya pengguna. Ex : eBay, Wikipedia, Adsense dll

2. Aplikasi level 2

Dapat beroprasi secara offline, tetapi akan diperoleh beberapa keuntungan jika dioperasikan secara online. Ex : Photo sharing flickr.

3. Aplikasi level 1

tersedia secara offline, tetapi mengharuskan untuk online jika ingin mengakses fitur-fitur tertentu. Ex : iTunes, Google Docs.

4. Aplikasi level 0

Dapat berkerja secara online maupun offine.Ex : MapQuest, Google Maps dll.

Fitur Teknologi Web 2.0

1. Rich Internet Application

Rich Internet Application (RIA) meupakan aplikasi website yang memiliki fitur dan fungsi seperti aplikasi desktop. Umumnya RIA dapat berjalan pada web browser tanpa instalasi software tertentu. Dengan keuntungan menjadikan website memiliki user interface yng lebih kaya dan responsif.

2. Folksonomy

Sebuah metode untuk menciptakan dan mengatur tag yang menjelaskan dan mengategorikan content. Tag tersebut umumnya merupakan hiperlink yang kana mengarahkan anda pada sekumpulan item yang berhubungan dengan tag tersebut.

3. Mashup

Aplikasi web yang melakukan kombinasi data yang berasal lebih dari satu sumber, disajikan dalam satu kontent. Ex : google Maps.

4. Software Wiki/Forum

Software wiki atau forum digunakan untuk membantu pengguna menciptakan contentnya sendiri dan berkolaborasi satu sama lain. Ex : Wikipedia

5. Syndication

Umumnya syndication menyediakan web feed dari sebuah website para penggunanya, sehingga pengguna dapat mengetahui content terbaru tanpa mengunjungi website tersebut.

Prinsip Web 2.0

1. Service

Bagi penggunanya, Web 2.0 bukan merupakan sebuah software paket, tetapi web 2.0 adalah service dengan skalabilitas biaya yang efektif.

2. Control

Pengontrolan unik web 2.0 menjadikan content web 2.0 menjadi semakin kaya, seiring dengan semakin banyaknya pengguna.

3. Kepercayaan

Pengguna web 2.0 merupakan co-developer web 2.0. dalam hal ini terjalin kepercayaan antara penyedia web 2.0 dengan penggunanya.

4. Kepandaian Kolektif

Mengarahkan website untuk memanfaatkan kepandaian secara kolektif merupaka salah satu kelebihan web 2.0. aktivitas yang dilakukan pengguna membuat website berkembang secara organik.

5. Long Tail.

Web2.0 menciptakan kurva long tail yang memberikan variasi pilihan yang tidak terbatas.

6. Level Software diatas device.

Pc tidak lagi menjadi satu-satunya device untuk aplikasi internet dan aplikasi yang hanya terbatas pada sebuah device menjadi kurang bernilai dibandingkan dengan aplikasi yang terkoneksi dengan internet.

7. Kemudahan

Dukungan kemudahan pada web 2.0 mencakup user interface, model programmingmaupun model bisnis.

Dengan berbagai hal yang dijelaskan diatas, website web 2.0 menghasilkan kontributor tanpa saling mengenal satu sama lain, dari berbagai latar pendidikan dan budaya telah mampu bersama-sama memelihara eksistensi website web 2.0

oleh Eshira Okino

Di malam kelam kulihat bintang,

Memancarkan sinar benderang,

Membuat pukiranku mulai menerawang,

Coba menggapai alam tenang,

Hatiku yang sedang risau,

Membuat suasana semakin galau,

Pikiranpun tambah kacau,

Bagai bintang tak berkilau,

Kalbuku bicara dalam hampa,

Membuka mataku dalam buta,

Menguak sejarah dalam dusta,

Hidupku berwarna dalam nista,

Wahai bintang,

Berikan aku cahayamu,

Agar aku bisa hidup,

Dalam dunia yang redup,

Wahai bintang,

Pancarkan kerlip dalam hati,

Temani sendiriku malam ini,

Hapuskan sepi yang menghantui,

Wahai bintang,

Teruslah bersinar selalu,

Tetaplah ada disampingku,

Agar kubisa berbagi denganmu,

Wahai bintang,

Janganlah kau menjauh,

Ku ingin selalu melihatmu,

Agar kutau arti hidupku,

Wahai bintang,

Bawalah aku ke singgasanamu,

Agar hatiku tak lagi jemu,

Untuk terangi malam bisu,

Wahai bintang,

Kau percikkan satu harapan,

Untuk menyapu semua keraguan,

Supaya gelap hilang berganti terang,

Saat fajar merah menjelang,

Aku sadar kau akan hilang,

Namun akan kutunggu hingga petang,

Sampai kau datang,

Membawa cerita dunia seberang.

;;