Oleh : Niko Arise

Sekarang sudah hampir kepada babak yang menentukan. Ya! Apalagi kalau bukan UAN. Seperti yang penulis pernah utarakan dalam tulisan sebelumnya, UAN tetap saja menjadi momok siswa.
Mendekati hari-hari yang menegangkan dan sangat melelahkan, di raut muka sekolah tak tampak satu hal yang beda dari hari-hari sebelumnya. Suasana sekolah yang terletak agak jauh dari keramaian ini masih biasa-biasa saja. Sepertinya tak ada perjuangan untuk menghadapi babak grand final yang akan datang. Ada apakah gerangan?
Selidik punya selidik, ada hal lain yang cukup mencengangkan. Bukan hanya suasana yang begitu enjoy, tapi lihat saja sejak pagi hari. Jam sudah menunjukkan jam 07.30, siswa-siswa masih dengan santai berjalan melenggang-lenggok menuju sekolah. Seolah-olah mereka sekolah di tempat swasta, tanpa ada rasa cemas akan datang terlambat. Bukan hanya siswa saja, tapi guru juga sering terlambat, apalagi pada saat pergantian jam pelajaran. Selain itu, organisasi-organisasi sekolah tak satupun yang menunjukkan tanda-tanda kehidupan. apalagi OSIS, sebagai sarana aspirasi siswa, seolah-olah mati suri.
Terlepas dari itu semua, hal ini adalah efek dari tak adanya figure seorang pemimpin di sekolah kami. Dengan kepergian seorang Drs. Erwin Umar M.Pd, menyebabkan perubahan yang sangat besar. Boleh dibilang kalau ini merupakan salah satu revolusi, namun satu revolusi yang bernilai negatif.
Bukannya penulis bermaksud terlalu membesar-besarkan nama mantan Kepala Sekolah SMA yang telah mendapat kepercayaan Dinas Pendidikan untuk menjalankan program SKS ini, bukan pula untuk menimbulkan negative image untuk terhadap guru dan siswa, tapi untuk situasi yang sangat rawan ini penulis mencoba beraspirasi untuk mencurahkan semua yang ada di sekitar lingkungan sekolah. SMA Negeri 1 IV Angkek sangat membutuhkan seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang bisa meng-handle sekolah yang namabnya telah dikenal di pelosok Sumbar. Seorang Guru yang bisa membawa siswanya memperoleh prestasi yang gemilang. Seorang Imam yang akan memimpin Makmum untuk beribadah.
Memang kesadaran yang hakiki itu datang dari lubuk hati yang paling dalam. Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa kesadaran itu tak akan datang dengan sendirinya. Harus ada suatu acuan dan pengangan yang kokoh. Seperti padi, apabila kita cuma menyemaikan benih di sawah memang padi itu akan tumbuh. Tapi, tanpa ada perawatan dari seorang petani, padi itu tak akan menghasilkan beras yang berkualitas sempurna. Nah, seorang petani yang akan merawat padi inilah yang kami butuhkan.
Melalui tulisan ini, penulis berharap ada yang bisa mendengar bisikan di tengah keramaian ini, semoga orang-orang yang memiliki andil segera menempatkan Pemimpin di kerajaan ilmu pengetahuan kami. Tentu, dengan harapan pemimpin yang kami butuhkan bukan sembarang pilih, yang mampu menghadapi tantangan yang sangat keras, sehingga tak lagi terjadi vacuum of power di sekolah yang memiliki kenangan tersendiri bagi alumninya.

Oleh Niko Arise (calon peserta UN)

Siapa yang tidak tahu tentang UAN / UN ?. hampir semua kalangan, baik dari unsur pendidikan maupun non pendidikan mengetahui mengenai hal yang 2 tahun terakhir hangat dibicarakan pada beberapa media masa.
UN (Ujian Nasional) merupakan ajang penentuan nasib para siswa, terutama siswa SMA. Usaha dan perjuangan selama 3 tahun dipertaruhkan. Kelulusan siswa menentukan arah dan tujuan masa depan yang akan dihadapi. Boleh dikatakan UN adalah tiket pribadi yang akan datang.
Siswa dihadapkan atas ujian yang berat. Otak dan mental harus berkerja ekstra keras. Seseorang yang akan mengikuti kualifikasi ini harus mengisi amunisi sepenuh-penuhnya. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang. Strategi, ilmu, kemampuan dan fisik harus siap tempur, karena semua hal tersebut berpengaruh terhadap kesiapan mengikuti UN. Walaupun kita siap secara materi pembelajaran, mental dan kesehatan juga dibutuhkan untuk mengikuti UN.
Persiapan dalam mengahadapi UN bukan berarti segala hal dihalakan. Kecurangan dalam UN tidak akan memberikan kontribusi besar, tetapi akan berefek negative terhadap diri sendiri. Hal ini disebabkan karena setelah UN akan diadakan SPMB, yang merupakan UN kedua.
Bagaimanakah pemerintah berperan dalam hal ini ? pemerintah bersama Departemen Pendidikan Nasional telah menetapkan berbagai kebijakan mengenai hal ini. Mulai dari menetapkan standar kelulusan yang dari tahun ke tahun meningkat, sampai ke standarisasi peralatan UN dengan kertas ABO dan pensil 2B. dalam hal ini, kita harus memandang efektivitas kebijakan–kebijakan tersebut.
Memandang suatu masalah tidak boleh hanya dari satu sisi. Hal itu juga berlaku disini. Berbagai kontroversial melanda masalah nasional tersebut. Akhir tahun pelajaran 2006/2007 indonesia dikejutkan dengan protes orang tua dan siswa tentang standar kelulusan yang tidak efektif. Bahkan yang lebih mengherankan salah seorang siswa yang menjadi pemenang olimpiade sains tingkat SMA tidak lulus UN.
Sedangkan pihak lain berpendapat bahwa standar kelulusan dengan 3 mata pelajaran merugikan siswa. Mereka berprinsip bahwa 3 mata pelajaran yang diujikan itu tidak bias menjadi standar karena belum tentu semua siswa ahli di bidang tersebut. Akibatnya mereka yang berkemampuan sedang namun menonjol di pelajaran lain bias terancam tidakj lulus. Ada yang berpendapat bahwa nilai yang diperjuangkan selama tiga tahun ,enjadi sia-sia hanya dalam 3 hari. Nada-nada sinis lainnya juga menghantui departemen pendidikan dan pemerintah.
Dari sekian banyak kebijakan mengenai UN, kita tidak perlu ambil pusing. Sejak kelas 1 SMA, siswa harus mempersiapkan diri secara matang. Selain itu juga dibutuhkan partisipasi orang tua, guru dan masyarakat untuk memberi dukungan kepada para peserta UN. Keberhasilan mereka adalah generai muda sebagai pilar-pilar bangsa.

1. ALKANA
Kegunaan alkana :
a. Bahan Bakar : elpiji, kerosin, bensin, dan solar.
b. Pelarut : ptrolium eter dan nafta digunakan sebagi pelarut dalam industri atau pencucian kering (Dry Cleaning).
c. Sumber Hidrogen : Industri Amonia dan pupuk.
d. Pelumas : alkan suku tinggi (jumlah karbon tiap molekulnya cukup besar) misalnya C18H38.
e. Bahan Baku Senyawa Organik lain : untuk sintesis berbagai senyawa organik seperti asam cuka, alkohol.
f. Bahan Baku Industri : minyak bumi dan gas alam untuk bahan baku plastik, deterjen, karet sintesis, minyak rambut, obat gosok.

2. ALKENA
Kegunaan alkuna :
Membuat karet sintesis, plastik dan alkohol.

3. ALKUNA
Kegunaan alkena :
Alkuna mempunai nilai ekonomis paling penting hanyalah etuna, yang disebut asetilena (C2H2) digunakan untuk mengelas besi dan baja.

4. HALOALKANA
Haloalkana mempunyai kegunaan praktis dalam berbagai bidang, misalnya sebagai zat anestesi, perlarut, dan bahan antiseptik.
a. Sebagai Zat Anestesi
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan sebagai obat bius karena menyebabkan kerusakan hati tetapi sekarang diganti dengan siklopropana(C3H6), bahan ini bersifat toksik(racun) dan digantikan lagi dengan Halotan yaitu 2-bromo-2-2kloro-1,1,1-trifluoroetana (CF3CHClBr), yang bersifat tidak toksik, tidak mudah terbakar dan lebih nyaman bagi pasien.
Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai anetesi lokal. Daya anestesi yang mudah menguap sehingga menurunkan suhu kulit dan membuat syaraf kurang sensitif.
b. Sebagai Antiseptik
Idioform (CHI3) adaah suatu zat berwarna kuning, bebau khas dan digunakan sebagai antiseptik
c. Sebagai Pelarut
Tetraklorometana(CCl4) adalah suatu zat cair tak berwarna. Zat ini digunakan untuk melarutkan lemak dan oli dan dalam pencucian kering (dry cleaning). Tetapi jika terpapar terlalu lama akan meyebabkan kerusakan hati dan ginjal.
d. Sebagai Pemadam Api
Alkan terhalogenasi sempurna seperti karbon tetraklorida, CCI4, dan bromoklorodifluorometana (BCF) dapat memadamkan api . zat-zat tersebut mempunyai massa jenis yang cukup besar sehingga dapat mengusir udara dan memadamkan api, tetapi pada suhu tinggi CCI4 dapat bereaksi dengan air membentuk fosgen (COCl2), suatu gas yang sangat beracun.
BCF juga dapat merusak ozon dilapisi statosfir sehingga penggunakan bahan tersebut dilarang.
e. Sebagai Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon
Senyawa klorofluorokarbon (CFC) adalah suatu golongan senyawa sistesis yang mengandung karbon, klorin dan flourin. Senyawa ini bersifat stabil dan tidak mudah terbakar,tidak korosif, relatf tidak beracun, mudah dibuat, dan relatif murah. Contonya freon-11(CCl3F) dan freon-12(C2Cl2F2). Pada tahun 1970-an para ahli menyatak bahwa senyawa ini menyebabkan kerusakan lapisan ozon pada statosfir oleh sebab itu freon (CFC) dilarang penggunaannya.
f. Senyawa Haloalkana
Vinilklorida dan Kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintesis.

5. ALKOHOL
Kegunaan alkoho :
a. Metanol
Pada suhu kamar, metanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau seperti alkohol biasa. Metanol tergolong zat yang sangat beracun. Dosis tunggal 30 mL dapat meyebabkan kebutaan permanen bahkan kematian. Keracunan metanol dapat juga terjadi karena menghirup uapnya ataupun terkena kulit. Kebutaan akibat keracunan metanol disebabkan oleh pembentukan formaldehida (HCHO) atau asam format (HCOOH) yang dapat merusak retina mata.
Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang pada akhirnya digunakan untuk membuat plastik. Metanol dicampurkan dengan bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan. Pemabakaran Metanol lebih bersih daripada minyak bumi.
b. Etanol
Etanol adalah alkohol biasa dan merupakan alkohol yang paling banyak diproduksi. Pada suhu kamar, etanol berupa zat cair bening, mudah menguap dan berbau khas. Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70 % yang digunakn sebagi pembersih luka), dal minuman beralkohol. Etanol bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otas atas. Etanol juga besifat candu, orang yang sering minum alkohol akan menjadi ketagihan dan sukar untuk meninggalkan alkohol.
Alkohol teknis dibuat melalui fermentasi tetes tebu atau dari hidrasi etena dengan katalis asam sulfat pekat. Penggunaan alkohol teknis adalah untuk menbuat etanal(asetaldehida), sebagi pelarut, sebagai bahan bakar, dan untuk membuat berbagi jenis senyawa organik.

6. ALDEHIDA
Kegunaan aldehid :
a. Untuk membuat formalin. Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dal air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan mengawetkan mayat tetapi tidak boleh digunakan untuk mengwetkan makanan.
b. Untuk membuat berbagai jenis termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).

7. ETER
Kegunaan eter :
Sebagai pelarut dan obat bius (anestesi) pada operasi. Dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernafasan, metil ters-butil eter (MTBE) sebagai zat aditif bensin yaitu untuk menaikkan nilai oktan.

8. KETON
Keton yang paling banyak penggunaanya adalah propanon yang nama dagangnya adalah aseton. Kegunaan aseton antara lain adalah sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat non polar dan kurang polar. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita menggunakan untuk membersihkan pewarba kuku (kutek). Beberapa keton siklik merupakan bahan farfum karena bebrbau harum.

9. ASAM KARBOKSILAT
Kegunaan asam karboksilat :
a. Asam Format (Asam Semut)
Asam format adalah cairan tidak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol dan eter. Dalam jumlah kecil juga terdapat pada keringat. Dalam industri, asam format di buat dari karbon monoksida dengan uap air yang dialirkan melaui katalis (oksida logam) pada suhu sekitar 200C dan tekanan tinggi. Asam format tergolong asam lemah tetapi merupakan asam terkuat diantara asam alkanoat. Asam format banyak digunakan dalam industri tekstil, penyamakan kulit dandiperkebunan karet untuk menggumpalkan lateks (getah pohon karet).
b. Asam Asetat (Asam Cuka)
Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan sekitar 20-25%. Asam asetat murni yang disebut asam asetat glasial, merupakan cairan bening tak berwarna, berau sangat tajam, membeku pada suhu 16.60C, membentuk kristal yang menyerupai es atau kaca.

;;